Mochammad Daniel Faza, Arina Sabila ‘Ulya
Abstrak
Gangguan pendengaran dapat menyerang siapa saja dan kapan saja, salah satu penyebabnya yaitu polusi suara. Terutama para pejalan kaki di kota-kota besar telah menjadi korban dari polisi suara. Polusi suara disebabkan oleh berbagai kegiatan manusia, penyumbang terbesarnya adalah kendaraan bermotor. Selain itu, suara petir, konstruksi bangunan, event musik juga menjadi penyumbang polusi suara. kendaraan bermotor dapat menyumbang 86 desibel untuk sepeda motor dan 92 desibel untuk kendaraan diatas 5 ton. Sedangkan motor tanpa knalpot bisa mencapai 125, sura tersebut sama seperti guntur. Suara tersebut telah melebihi batas desibel yayang telah ditetapkna oleh WHO yaitu sebesar 55 ds pada waktu siang, dan waktu malam adalah 40 ds. Maka dari itu peneliti memanfaatkan serat batang pisang yang dijadikan nanoselulosa sebagai komposit absorpsi suara kendaraan bermotor sehingga polusi suara dapat dikurangi. Komposit dengan penguat nanofiller merupakan jenis bahan yang hingga saat ini menjadi fokus pengembangan untuk dijadikan sebagai peredam atau penyerap suara. Salah satu contoh penggunaan dari komposit berpenguat nanofiller adalah untuk menjadi material akustik yang dapat meredam atau menyerap suara, selain itu, adanya pemakaian bahan alami dalam penguat komposit, dapat menjadi salah satu perwujudan dari adanya regulasi penyelamatan lingkungan yang diterapkan dalam material otomatif dengan adanya peminimalisiran polimer. Bahan yang digunakan sebagai bahan absorpsi suara antara lain adalah bagian buah dan daun dari pisang yang biasanya digunakan dalam pemanfaatan, tetapi, adanya penggunaan pisang yang terlalu banyak akan menjadi indikator dari membludaknya limbah dari pisang itu sendiri, sebagai langkah untuk mengantisipasi dan meminimalisir hal tersebut terjadi adalah dengan pemanfaatan pisang sebagai salah satu material dalam pengembangan absorpsi suara.
Kata Kunci : Kesehatan, Polusi Suara, Batang Pisang, Nanoselulosa, Penyerap Suara.